Selasa, 27 Maret 2018

Analisis Dan Perancangan Sistem Tugas 2

PENGERTIAN ANALISIS SISTEM
Suatu sistem akan dirancang oleh satu orang atau sekelompok orang yang membentuk tim. Orang yang merancang sistem ini disebut Sistem Analis.

Ada yang mendefinisikan Sistem Analis sebagai :
• Seorang yang menggunakan pengetahuan aplikasi komputer yang dimilikinya untuk memecahkan masalah-masalah bisnis, dibawah petunjuk Manajer Sistem.
• Seorang yang bertanggung jawab menterjemahkan kebutuhankebutuhan si pemakai sistem (user) ke dalam spesifikasi teknik yang diperlukan oleh Programmer dan diawasi oleh Manajemen.

FUNGSI ANALISIS SISTEM
1. Mengidentifikasikan masalah-masalah dari user
2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan user
3. Memeilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah
4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan user

Tanggung Jawab Sistem Analis

1. Pengambilan data yang efektif dari sumbernya
2. Aliran data pada sistem
3. Pemprosesan dan penyimpanan data
4. Aliran dari informasi yang berguna kembali pada proses maupun pemakainya.

Tugas Umum dan Teknis Dari Sistem Analis

1. Menghimpun dan menganalisa dokumen atau file yang berhubungan dengan sistem yang sedang berjalan.
2. Menyusun dan menyampaikan laporan untuk perbaikan sistem yang sedang berjalan pada pengguna.
3. Mendesain sebuah sistem perbaikan dan mengidentifikasi aplikasi-aplikasi untuk penerapannya pada komputer.
4. Melakukan analisa, menyusun anggaran ataupun keuntungan yang diperoleh pada sistem yang baru.
5. Mengawasi berbagai macam aktivitas yang terjadi pada sistem yang baru dibuat.

Tugas Teknis dari Sistem Analis

1. Mempersiapkan gambaran kerja di dalam sistem yang baru.
2. Melaksanakan penyusunan prosedur untuk pengawasan kerja.
3. Melaksanakan penyusunan Data Flow Diagram (DFD), Structured Analysis and Design Technique (SADT) dan FlowChart untuk melaksanakan perancangan pada sistem yang baru dengan lebih mendetail.
4. Melaksanakan perancangan pola penagawan pada data yang bersifat sangat pentig.
5. Melaksanakan penyusunan terhadap dokumen dan juga berbagai file agar bisa dipakai pada komputer supaya sistem yang baru dibuat bisa berjalan dengan efektif dan lancar.
6. Melaksanakan perancangan pada bentuk input maupun outputnya agar lebih mudah dibaca dan dipahami oleh pengguna.
7. Melaksanakan penyusunan dokumentasi yang ada kaitannya dengan pekerjaan yang dilakukan oleh sistem analis dalam merancang suatu sistem yang baru.

Langkah Kerja Dari Sistem Analis

1. Melakukan identifikasi permasalahan yang ada pada sistem
2. Melakukan studi kelayakan dan juga memahi kinerja dari sistem yang ada
3. Melakukan analisa dan juga perancangan sistem
4. Melakukan penerapan sistem
5. Melakukan evaluasi dan pemeliharaan sistem

Pribadi Dari Sistem Analis

1. Bisa bekerjasama dengan suatu tim
2. Bisa berkomunikasi dengan baik
3. Selalu bersikap sopan dan santun
4. Menghargai pendapat teman yang ada dalam tim
5. Mempunyai sikap yang tegas
6. Memiliki kreativitas dan invoasi yang tinggi, dan lain-lain


Referensi :
1.http://www.pengertianku.net/2015/09/pengertian-analisis-sistem-secara-lebih-jelas.html
2.https://mane3x.wordpress.com/2013/03/29/pengertian-sistem-dan-analisis-sistem/

MACAM MACAM MODEL SDLC

Model Waterfall


Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut dengan “classic life cycle” atau model waterfall. Model ini adalah model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap requirement. Secara umum tahapan pada model waterfall (menurut Ian Sommerville) dapat dilihat pada gambar berikut :




Gambar di atas adalah tahapan umum dari model proses ini menurut Ian Sommerville. Penjelasan dari tiap tahapan tersebut adalah :
1.    Requirements analysis and definition: Di tahapan ini dilakukan Analisa kebutuhan
2.    System and software design: Pada tahapan ini, desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.
3.    Implementation and unit testing:
4.    Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.
5.    Integration and system testing: Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system testing).
6.    Operation and maintenance: Mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya




Model V


Teknik model V sering disebut sebagai pengembangan dari teknik waterfall. Disebut sebagai perluasan karena tahap-tahapnya mirip dengan yang terdapat dalam model waterfall. Jika dalam model waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam model V proses dilakukan bercabang. Dalam model V ini digambarkan hubungan antara tahap pengembangan software dengan tahap pengujiannya. “V” untuk verifikasi dan validasi dan merupakan model standar yang banyak dipakai di negara-negara Eropa seperti standar untuk proyek pertahanan dan administrasi federal di Jerman.




Model Prototyping


Prototype adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen-komponen perangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya sebelum tahapan konstruksi aktual dilakukan.




Prototyping tepat digunakan saat tidak didapati kepastian dimana definisi user masih sangat bersifat umum serta tidak rinci sehingga pengembang tidak tahu pasti mengenai :
•    pilihan algoritma yang akan dipakai
•    lingkungan sistem yang akan dipakai serta
•    bentuk dan karakteristik antar muka pemakai.

Model prototype dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak dan mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui. Secara ideal prototipe berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Prototipe bisa menjadi paradigma yang efektif bagi rekayasa perangkat lunak. Kuncinya adalah mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang keduanya harus setuju bahwa prototipe dibangun untuk berfungsi sebagai mekanisme pendefinisian kebutuhan.


Model Spiral




Model ini ditemukan sekitar tahun 1988 oleh Barry Boehm. Spiral model adalah salah satu bentuk evolusi yang menggunakan metode iterasi natural yang dimiliki oleh model prototyping dan digabungkan dengan aspek sistematis yang dikembangkan dengan model waterfall.

Model ini juga mengkombinasikan top-down design dengan bottom-up design, dimana top-down design menetapkan sistem global terlebih dahulu, baru diteruskan dengan detail sistemnya, sedangkan bottom-up design berlaku sebaliknya. Top-down design biasanya diaplikasikan pada model waterfall dengan sequential-nya, sedangkan bottom-up design biasanya diaplikasikan pada model prototyping dengan feedback yang diperoleh.

Dari 2 kombinasi tersebut, yaitu kombinasi antara desain dan prototyping, serta top-down dan bottom-up, yang juga diaplikasikan pada model waterfall dan prototype, maka spiral model ini dapat dikatakan sebagai model proses hasil kombinasi dari kedua model tersebut. Oleh karena itu, model ini biasanya dipakai untuk pembuatan software dengan skala besar dan kompleks.

Spiral model dibagi menjadi beberapa framework aktivitas. Berikut adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam spiral model:
1.    Customer communication. Aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang efektif antara developer dengan user / customer terutama mengenai kebutuhan dari customer.
2.    Planning. Aktivitas perencanaan ini dibutuhkan untuk menentukan sumberdaya, perkiraan waktu pengerjaan, dan informasi lainnya yang dibutuhkan untuk pengembangan software.
3.    Risk Analysis. Aktivitas analisis resiko ini dijalankan untuk menganalisis baik resiko secara teknikal maupun secara manajerial. Tahap inilah yang mungkin tidak ada pada model proses yang juga menggunakan metode iterasi, tetapi hanya dilakukan pada spiral model.
4.    Engineering. Aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun 1 atau lebih representasi dari aplikasi secara teknikal.
5.    Construction & Release. Aktivitas yang dibutuhkan untuk develop software, testing, instalasi dan penyediaan user / costumer support seperti training penggunaan software serta dokumentasi seperti buku manual penggunaan software.
6.    Customer evaluation. Aktivitas yang dibutuhkan untuk mendapatkan feedback dari user / customer berdasarkan evaluasi mereka selama representasi software pada tahap engineering maupun pada implementasi selama instalasi software pada tahap construction and release.

Model Incremental




Model proses ini hampir sama dengan model proses Waterfall. Bedanya adalah model proses ini dilakukan secara bertahap dan tahap pengerjaan dilakukan permodul. Bisa dikatakan Incremental adalah bentuk pengulangan secara bertahap dari Waterfall. Model ini mengaplikasikan urutan-urutan linier secara bertingkat selaras dengan berjalannya waktu. Setiap urutan linier menghasilkan penambahan (increment) pada software yang dikirimkan. Proses model ini menfokuskan pada pengiriman produk operasional pada setiap penambahannya. Produk awal adalah versi rendah dari produk akhir namun telah mampu mengakomodir kebutuhan pengguna.

Apabila aliran proses dari Communication sampai Deployment telah selesai pada tahap pertama, maka dilanjutkan pada pengerjaan tahap kedua yang aliran prosesnya sama yaitu dari Communication sampai Deployment. Proses ini berlangsung berulang-ulang secara bertahap sampai tahap final. Tahap pertama adalah tahap yang penting karena tahap pertama merupakan tahap kunci dan produk perdana dalam pengembangan karena apabila produk pada tahap pertama gagal, maka tahap selanjutnya tidak akan berjalan. Tahap pertama sering disebut dengan Core Product.



Model RAD (Rapid Application Development)





Model proses ini merupakan pembangan dari model Incremental. Sama seperti Incremental tetapi waktu pengerjaan antara siklus pengembangannya berjalan secara singkat. Model RAD merupakan adaptasi High-speed dari model waterfall yang pengembangannya dilakukan dengan menggunakan pendekatan component-based. Maksud dari component-based pada RAD ini adalah agar proses pengerjaannya dapat dipercepat dengan cara membagi program menjadi bagian-bagian terkecil yang tiap bagian tersebut ada tim tersendiri yang bertanggung jawab.

Untuk proses skala besar, RAD Model membutuhkan SDM yang memadai untuk membentuk tim-tim yang diperlukan agar tahap pengerjaan berjalan dengan cepat. RAD Model ini tidak cocok dipakai pada pengerjaan proyek yang memiliki tingkat resiko teknikal yang tinggi. Hal ini bisa terjadi pada saat aplikasi baru menggunakan teknologi baru atau pada saat software yang baru memerlukan derajat kebergantungan yang tinggi terhadap program komputer yang sudah ada. RAD juga memerlukan pengembang dan pelanggan yang komitmen terhadap aktifitas yang ketat sesuai dengan time frame yang diberikan.



Model CBSE (Component Based Software Engineering)


Model CBSE adalah proses yang menekankan perancangan dan pembangunan software dengan menggunakan komponen software yang sudah ada. Model ini bersifat iteratif atau berulang-ulang prosesnya. Tahapan CBSE terdiri dari dua bagian yang terjadi secara paralel yaitu :









Model Rational Unified Process (RUP)




Rational Unified Process (RUP) merupakan suatu pendekatan disiplin dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawab melalui berbagai best practise di dalam suatu organisasi pengembangan pengembangan perangkat lunak. Tujuan dari RUP adalah untuk memastikan dihasilkannya produk perangkat lunak dengan kualitas yang tinggi (minim error dan berjalan sesuai yang diharapkan), serta memenuhi semua kebutuhan stakeholder dengan biaya dan waktu yang sudah diprediksikan. menunjukkan secara keseluruhan kerangka kerja (framework) yang dimiliki RUP


RUP menggunakan konsep object oriented dengan aktifitas yang berfokus pada pengembangan model dengan menggunakan unified model language (UML). UML adalah bahasa standar untuk penulisan blueprint perangkat lunak. Model ini membagi suatu sistem aplikasi menjadi beberapa komponen sistem dan memungkinkan para developer aplikasi untuk menerapkan metoda iterative (analisis, disain, implementasi dan pengujian) pada tiap komponen. dapat dilihat bahwa RUP memiliki dua dimensi, yaitu:

1. Dimensi horisontal mewakili aspek-aspek dinamis dari pengembangan perangkat lunak. Aspek ini dijabarkan dalam tahapan pengembangan atau fase. Setiap fase akan memiliki suatu major milestone yang menandakan akhir fase dan awal dari fase selanjutnya. Setiap fase dapat terdiri dari satu atau beberapa iterasi.

2. Dimensi vertikal mewakili aspek-aspek statis dari proses pengembangan perangkat lunak yang dikelompokkan ke dalam beberapa disiplin. Proses pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan kedalam beberapa disiplin terdiri dari empat elemen penting, yakni who is doing what, how and when.

Referensi :
1.http://modulmakalah.blogspot.co.id/2016/04/model-model-proses-siklus-rekayasa.html
2.https://www.angon.co.id/news/uncategorized/model-model-pengembangan-perangkat-lunak-beserta-contoh-penerapannya






Selasa, 13 Maret 2018

Analisis Dan Perancangan Sistem Tugas 1

Pertemuan Pertama

Mengingat kembali !!!

- System merupakan banyaknya komponen ataupun elemen yang saling berhubungan untuk tujuan tertentu, dan kompenen tersebut adalah Software, Hardware, Brainware , Data, dan Jaringan.

- Informasi data yang tidak memiliki makna kemudian diproses sehingga data data tersebut telah memiliki makna dan menghasilkan informasi bagi seseorang yang membutuhkannya.

- System informasi : suatu system yang mengelola data untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi suatu organisasi/perusahaan.

- Syarat syarat system :
1.       Memiliki Tujuan
2.       Adanya hubungan setiap komponen
3.       Komponen memiliki rencana yang ditetapkan
4.       Memiliki informasi
5.       Bertujuan ke organisasi daripada ke individual.

 Karaketistik Sistem


        Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini yang merupakan karakteristik sistem.

1. Komponen
    Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.

Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem komputer.

2. Boundary (Batasan Sistem) 
    Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Environment (lingkungan Luar Sistem) 
    Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

4. Interface (Penghubung Sistem) 
    Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu sub sistem akan menjadi input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Input (Masukan) 
    Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Output (Keluaran)
    Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

7. Proses (Pengolahan Sistem) 
    Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Objective and Goal (Sasaran dan Tujuan Sistem)
     Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Klasifikasi Sistem 

    Klasifikasi sistem informasi adalah suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan satu komponen lainnya, karena tujuan dari sistem tersebut memiliki akhir tujuan yang berbeda untuk setiap perkara atau kasus yang terjadi dalam setiap sistem tersebut. Sehingga sistem tersebut dapat diklasifikasikan menjadi beberapa sistem, diantaranya yaitu:

Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

– Sistem Deterministik (Deterministic System) merupakan suatu sistem yang bergerak atau beroperasi dengan cara yang dapat diperkirakan secara tepat, dan dapat mengetahui interaksi yang terjadi pada setiap bagian-bagiannya. Contohnya yaitu sistem komputer.

– Sistem Probabilistik (Probabilistic System) merupakan suatu sistem yang tidak dapat memperkirakan hasil akhirnya atau kondisi masa depannya secara tepat karena memiliki unsur probabilitas (kemungkinan atau tidak tentu). Contohnya seperti sistem persediaan barang, sistem pemilihan presiden, dan lain sebagainya.

Metode Sistem


- BLACKBOX APPROACH
       Suatu sistem dimana input dan outputnya dapat didefinisikan tetapi prosesnya tidak diketahui atau tidak terdefinisi.
Metode ini hanya dapat dimengerti oleh pihak dalam ( yang menangani ) sedangkan pihak  luar  hanya  mengetahui  masukan  dan  hasilnya.  Sistem  ini  terdapat  pada subsistem tingkat terendah.
Contoh : - bagian pencetakan uang, proses pencernaan.
Masukan yang sudah terdefinisi ===> Pengolahan yang tidak terdefinisi ====> Keluaran yang sudah terdefinisi.

- ANALITYC SISTEM
       Suatu  metode  yang  mencoba  untuk  melihat  hubungan  seluruh  masalah  untuk menyelidiki kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak efektif dan evaluasi pilihan dalam bentuk ketidak efektifan dan biaya.


Referensi :
1.  http://lpbdsi.blogspot.co.id/2014/03/syarat-sebuah-sistem-informasi.html
2. https://zwar10.wordpress.com/2017/10/03/pengertian-sistem-karakteristik-sistem-dan-klasifikasi-sistem/
3.  http://jamscyber.blogspot.co.id/2011/06/metode-sistem.html

Kamis, 12 Oktober 2017

Penghantar Basis Data 3

Abstraksi Data

Abstraksi Data merupakan gambaran umum untuk melihat data dalam sebuah sistem basis data.
Abstraksi data mempunyai 3 level untuk memberikan gambaran umum suatu data yaitu Eksternal View,Conceptual View, dan Physical View.

Lv 1 Eksternal View
Lv 2 Conceptual View
Lv 3 Physical View

Lv 1 Eksternal View
lv 1 yaitu Eksternal View dilakukan dengan cara survey,observasi, maupun wawancara. Dimana kita mengumpulkan data data apasaja yang diperlukan. Pada tahapan ini akan menghasilkan Functional requiretment.

Contoh : Sistem Siakad

Pengguna/user : Mahasiswa,dosen,operator
Proses-proses bisnis yang dapat dilakukan : inpu lirs,cetak lirs dan lihs

Lv 2 Conceptual View
lv 2 yaitu Conceptual Views dilakukan dengan cara membuat notasi tools dengan ERD diagram dan relasi antara entitas.
Contoh pelaksanaan :

ERD
Contoh saja pada bimbingan akademik, setiap mahasiswa memiliki satu desen PA,sedangkan dosen PA memiliki banyak mahasiswa bimbingan.

Skema

Contoh Pada Sekema bimbingan antara dosen dengan mahasiswa, bahwa nim mahasiswa dihubungkan dengan nip dosen sehingga mahasiswa tau bahwa siapa dosen bimbingan nya.
DFD
mengambarkan aliran data yang terjadi pada bimbingan akademik.


Lv 3 Physical View
Lv 3 Physical View menampilkan bentuk fisik dari data yang telah dibuat contoh.
 


Model

a. Model Hirarki
Pada model hirarki, field atau record akan diatur dalam kelompok-kelompok yang berhubungan, menyerupai diagram pohon. Record yang levelnya lebih rendah akan berada di bawah record yang levelnya lebih tinggi.


b. Model Jaringan
Model database jaringan merupakan pengembangan dari model database hirarki, dimana kelemahan yang ada pada model database hirarki yaitu ketidakmampuannya dalam mengelola hubungan banyak ke banyak (Many to Many) telah dapat diatasi dengan model database jaringan ini. Konsep database jaringan mirip dengan database hierarkis tetapi setiap record child (level lebih rendah) dapat memiliki lebih dari satu record parent (level lebih tinggi). Selanjutnya setiap record child dapat dimiliki oleh lebih dari satu record parent.


c. Model Relasi

Model Data Relasional adalah model basis data yang menggunakan tabel dua dimensi, yang terdiri dari baris dan kolom untuk menggambarkan sebuah berkas data. Database Relasional bekerja dengan menghubungkan data pada file-file yang berbeda dengan menggunakan sebuah kunci atau elemen data yang umum.

DDL & DML



DDL (Data Definition Language), yaitu perintah SQL yang berhubungan dengan pendefinisian suatu struktur database, dalam hal ini database dan table. Beberapa perintah dasar yang termasuk DDL ini antara lain :
· CREATE, untuk membuat objek yang baru (database atau tabel).
· UPDATE, untuk mengubah objek yang sudah ada.
· DELET, untuk menghapus objek.

DML atau Data Manipulation Language adalah kumpulan perintah SQL yang berhubungan dengan pekerjaan mengolah data di dalam table.

Contoh perintah DDL :
1.Membuat tabel : CAEATE TABLE
2.Menghapus tabel :DROP TABLE

Contoh perintah DML :
1.Penambahan data pada sebuah tabel
2.Pembaruan data  pada sebuah tabel
3.Penghapusan data pada sebuah tabel



Referensi :
https://rilsh023.wordpress.com/2013/03/14/komponen-sistem-basis-data-dan-abstraksi-data-2/
http://mysql.phi-integration.com/sql/apa-itu-dml-ddl
http://www.anakterminal.com/2012/02/perbedaan-antara-model-data-relasional.html